Menurut Staf Ahli Hisab Rukyah Kemenag RI, Ahmad Izzuddin, gerhana kali ini merupakan bagian dari siklus Saros 120. Bulan yang seharusnya dalam fase purnama itu, akan terbit dengan sebagian permukaan menghitam seperti tertelan kelamnya langit malam.
"Masyarakat Semarang akan menyaksikan gerhana dengan durasi lebih singkat dibanding daerah Indonesia timur," tambahnya.
Untuk pengamatan yang lebih baik, kata dia, masyarakat diimbau mencari tempat tinggi yang horizonnya tak terhalang oleh gedung atau pepohonan, serta mengarahkan pandangan ke barat, tempat Matahari tenggelam.
Sumber berita : http://suaramerdeka.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar